Jumat, 24 Mei 2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Subkelas Magnoliidae dan subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal.
Subkelas Magnoliidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya mulai dari pohon atau tumbuhan berkayu sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara sepal dan petal, ada juga yang bunganya tereduksi dan tidak memiliki perhiasan bunga. Akan tetapi subkelas Magnoliidae ini mempunyai beberapa karakteristik yang menunjukkan keprimitifan yaitu umumnya polanya termasuk uniaperture, gynoeciumnya apocarpus dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal.
Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales. Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales. Tidak semua ordo akan dibahas dalam kegiatan praktikum ini, tetapi hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai ekonomis. Ordo yang akan dibahas adalah Magnoliales yang akan diwakili oleh familia Magnoliaceae dan Annonaceae, ordo Laurales yang diwakili oleh familia Lauraceae, ordo Piperales diwakili oleh familia Piperaceae dan ordo Nymphales yang diwakili oleh Nymphaceae.
Dillenidae tampak jelas berkembang dari Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada Dilleniales merupakan penghubung antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae, dari subkelas Magnoliidae, merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia yang paling dekat hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae, Familia Theales sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas Dillenidae berkembang dari Theales.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia , kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales, Capparales, Ericales, Theales, dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan Primunales.
1.2    Rumusan Masalah
a.     Bagaimana deskripsi dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae ?
b.    Bagaimana cirri-ciri umum dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae ?
c.     Bagaimana klasifikasi dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae ?
1.3    Tujuan
a.       Untuk mengetahui deskripsi dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae.
b.      Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae.
c.       Untuk mengetahui klasifikasi umum dari SubClass Magnoliidae dan Dilleniidae.
1.4  Manfaat
a.     Sebagai media pembelajaran.
b.    Sebagai sumber informasi.
c.     Sebagai salah satu sumber referensi.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Deskripsi SubClass Magnoliidae
Subkelas Magnoliidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya mulai dari pohon atau tumbuhan berkayu sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara sepal dan petal, ada juga yang bunganya tereduksi dan tidak memiliki perhiasan bunga. Akan tetapi subkelas Magnoliidae ini mempunyai beberapa karakteristik yang menunjukkan keprimitifan yaitu umumnya polanya termasuk uniaperture, gynoeciumnya apocarpus dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal.
Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales. Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales. Tidak semua ordo akan dibahas dalam kegiatan praktikum ini, tetapi hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai ekonomis. Ordo yang akan dibahas adalah Magnoliales yang akan diwakili oleh familia Magnoliaceae dan Annonaceae, ordo Laurales yang diwakili oleh familia Lauraceae, ordo Piperales diwakili oleh familia Piperaceae dan ordo Nymphales yang diwakili oleh Nymphaceae.
Di antara tumbuhan yang hidup di bumi ini Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar, dari yang berukuran beberapa milimeter seperti Lemna sampai pohon-pohon yang berukuran raksasa.
2.2  Ciri-Ciri Umum Magnoliidae
Ciri Umum yaitu :
a)      Tumbuhan dicotil herba atau berkayu, jaringan parenkim sering mengandung sel-sel yang menghasilkan minyak atsiri,
b)      Bunga actino/zigomorf, hypogyn, epigyn, perigyn. Perianthium  kalau ada berupa perigonium yang terdiri atas calyx dan corolla,
c)      Stamen pada umumnya banyak,
d)     Embryo kecil atau besar dengan atau tanpa endosperm  atau perisperm, dan
e)      Sub class ini terdiri dari 8 ordo, 39 famili dan 12.000 species
2.3  Klasifikasi SubClass Magnolidae
2.3.1   Ordo Magnoliales
a.    Familia Magnoliaceae
Tumbuhan berkayu, habitusnya pohon dan atau perdu, dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar, tanpa atau dengan daun penumpu, kadang-kadang dengan daun penumpu yang besar, serta pertulangan daun yang menyirip. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, kebanyakan mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat daun tenda bunga dalam jumlah besar yang tersusun dalam spiral tanpa perbedaan yang jelas antara kelopak dan mahkotanya. Benang sari banyak, teratur dalam spiral pada perpanjangan dasar bunga. Bakal buah juga banyak. Buahnya buah kendaga, buah kurung, atau buah buni yang terkumpul merupakan buah ganda dengan tipe plasenta marginalis dan apokarp. Biji dengan banyak endosperm dan lembaga yang kecil.
Contoh :
       Michelia champaca (cemaka kuning)             M. alba (cempaka putih)







    Manglietia glauca (manglid)                       Magnolia grandiflora
b.   Familia Annonaceae
Tumbuhan berkayu, habitusnya pohon atau perdu, dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau berseling, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, kaliks dan korola biasanya kelipatan 3, korola dalam 2 lingkaran. Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak, bebas satu sama lain, masing-masing berisi banyak atau bakal biji saja, letaknya pada kampuh perut atau basal, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buah kebanyakan berupa buah buni, kadang-kadang berupa buah ganda. Biji dengan endosperm berbelah dan lembaga yang kecil.
Contoh :
          A. reticulata (buah nona)               Canangium odoratum (kenanga )
·           squamosa (srikaya)
·           Annona muricata
c.    Familia Myristicaceae
Cirri-ciri yaitu:
1)   Tumbuhan berkayu, aromatis, pada umumnya tumbuh di daerah tropis
2)   Daun tunggal tanpa stipula, letaknya tersebar.
3)   Bunga  dalam  karangan  racemosa,  coymbosa,  atau  capitulum. Unisexualis monoecious  atau  dioecious,  kecil  actinomorf. Perianthium  uniseriatus,  trimer, berlekatan.  Bunga  jantan  dengan  2-30  stamen,  monadelphus,  anthera  extrorsum. \
4)   Bunga betina dengan 1 ovarium yang superum; carpel 1 membentuk 1 ruang dengan 1  ovulum  anatropus  dan  placenta  parietalis  atau  basalis;  integumen  2,  tanpa stamenodium.
5)   Buah bacca atau drupa berdagung, terpecah menjadi 2 bagian. Biji dengan arillus dan endosperm yang bercelah.
Contoh :
       Myristica fragrans (pala)
·      M. malabarica (pala bombay)
2.3.2   Ordo Laurales
a.    Familia Lauraceae
Familia Lauraceae meliputi tumbuh-tumbuhan berkayu, habitus berupa pohon atau perdu yang aromatik, dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan, tidak mempunyai daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, dengan tenda bunga berbilangan 2 sampai 5, tertanam pada tepi sumbu bunga yang berbentuk mangkuk atau piala tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3 sampai 4 lingkaran, tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium. Kepala sari membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya, Buah untuk sebagian terbalut oleh sumbu bangsanya yang membesar, berupa buah buni atau meyerupai buah batu, sering sebagian tertutup dengan hypanthium yang mendaging. Biji tanpa endosperm.
Contoh tumbuhan yang termasuk kedalam familia Lauraceae diantaranya Persea americana (alpukat), Casytha filiformis (tali putri), dan lain-lain.








 







       Cassytha filiformis (tali putri)                      Litsea cubeba (lemo)
2.3.3   Ordo Piperales
a.    Familia Piperaceae
Terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan batang berbuku. Daun tunggal yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun-daun penumpu, dan biasanya daun berbentuk jantung. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1-10 benang sari : putik terdiri 1-6 dan buah (kebanyakan 3), dengan 1-6 kepala putik. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan perisperm. Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri sehingga seluruhnya berbau aromatis yang khas. Batang dengan berkas-berkas pengangkutan yang pada penampang melintang tersebar atau tersusun dalam bentuk lingkaran. Contoh tumbuhan yang termasuk kedalam familia Piperaceae diantaranya Piper nigrum (lada), Piper betle (sirih), Piper aduntum (kiseureuh), dan lain-lain.







  Piper cubeba                      Piper  nigrum                  Peperomia caperata
      Peperomia clusiifolia            Peperomia obtusifolia               Piper aduncum
2.3.4   Ordo Nymphales
a.    Familia Nymphacea
Tumbuhan air atau hidrofita yang tumbuh di rawa-rawa atau daerah-daerah yang tergenang air, terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air. Daun-daun terapung di air atau tenggelam, tetapi ada pula yang muncul di atas air. Bertangkai panjang dan biseksual, serta bergetah dan memiliki rhizome. Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak yang berfungsi sebagai daun kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 3 sampai banyak , sebagian besar bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian yang menyerupai daun-daun mahkota. Polen uniaperture. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, seringkali tersebar dalam dasar bunganya. Buahnya buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan endosperm dan perisperm, lembaga lurus.
Contoh tumbuhan yang termasuk kedalam famillia Nymphaceae dintaranya :







   Nelumbium nelumbo                                    Nymphaea odorata
2.3.5   Ordo Aristolochiales
Tumbuhan  basah  atau  berkayu,  daun  tunggal,  tersebar  tanpa  stipula  atau  berupa tumbuhan  parasit.  Perianthium  umumnya  satu  lingkaran    petaloid.  Ovarium  pda  umumnya inferum, 3-6 ruang dengan placenta axillaris atau berruang 1 dengan placenta parietalis.
a.    Familia Aristolochiaceae
Cirri-ciri:
1)   Tumbuhan  basah  atau  berkayu,  pada  umumnya  perdu  atau  liana,  terdapat  pula  sel-sel minyak ,
2)   Daun tunggal, tanpa stipula letaknya tersebar
3)   Bunga  tunggal  dalam  kelompok,  letak  axillaris  atau  dalam  inf  racemosa,  bisexualis actinomorphus atau zigomorphus. Perianthium berupa calyx 3 lobus. Stamen 6-36, lepas atau  membentuk  tabung  bersatu  dengan  stylus.  Pistilu  1  ovarium  inferum  atau semiinferum,  carpellum  4-6  dengan  jumlah  ruang  sama.  Stylus  1  stigma  sebanyak carpellum.
4)   Buah capsula, biji dengan embryo kecil dan endosperm.
Contoh :
           Aristolochia elegans
Contoh lain:
·      Asarum european
·      Apama tomentosa
2.4    Deskripsi SubClass Dilleniidae
Berbeda dengan Magnoliidae, SubClass Dilleniidae mempunyai ginaesium sinkarpus kecuali pada bangsa dilleniales apokarpus. Stamen masak secara sentrifugal dengan polen yang binukleat kecuali suku Cruciferae yang trinukleat. Ovul unitegmik atau bitegmik dengan endosperm yang “crassinucellate” sampai “ tenuinucellate”. Banyak anggota merupakan tumbuhan berkayu. Polen yang mewakili anak kelas Dilleniidae ditemukan berupa fosil dari sekitar 100 juta tahun yang lalu pada awal periode kretaseus bawah.
2.5    Ciri Umum
Adapun cirri-ciri yang paling umum dari SubClass Dilliniidae yaitu antara lain:
a.    Termasuk  tumbuhan  berkayu  atau  herbasius,  pada  umumnya  dikotil  dengan  dengan memiliki  variasi  repelent  (zat  penolak  serangga). Terkadang  mengandung  zat  tanin  dan mengandung sedikit alkaloid.
b.    Daun tunggal, jarang yang majemuk. Pada umumnya tulang daun menjari (palmatus).
c.    Bunga  polypetalous  dan  sympetalous,  sedikit  sekali  yang  apetalous.  Pada  bunga sympetalous,  biasanya  jumlah  stamen  lebih  banyak  daripada  corollanya.  Bunga hypogynus atau peryginous, jarang epigynous.
d.   Serbuk sari binukleat, jarang yang trinukleat 
e.    Gynocieum syncarpous, jarang apocarpus.
f.     Subclass Dilleniidae terdiri atas 13 ordo, 78 family, dan sekitar 25000 species.
2.6    Klasifikasi SubClass Dilliniidae
2.6.1   Ordo Ericales
a.    Familia Ericaceae
Ciri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berkayu, perdu, atau epiphyt
2)   Daun tunggal, tanpa stipula. Letaknya berhadapan atau berkarang.
3)   Bunga  tunggal  atau  dalam  karangan  racemosa,  actinomorf  atau  sedikit  zigomorf, bisexualis.  Calyx  dan  corolla  4-5mer,  sympetalus.  Stamen  8  atau  10,  atau  4-5,  tertanam pada luar discus yang hipogynus atau epigynus. Pollen dalam tetrade. Ovarium  superum atau  inferum,  berruang  5,  atau  4-10  dengan  banyak  ovulum  tiap  ruang  dan  placenta centralis.
4)   Buah bacca, drupa, atau capsula. Biji dengan endosperm.
  Gaultheria procumbens                    G. Leucocarpa (gandapura)
Contoh :
·      Rhododenron jafanicum
·      Vaccinium varingiifolium (cantigi)
·      Zenobia sp.
2.6.2   Ordo Ebenales
a.    Familia Ebenacee
Ciri-ciri umum yaitu:
1)      Tumbuhan  berkayu  berupa  pohon  atau  perdu.  Kayu  dalam  berwarna  hitam,  merah  atau kuning, tidak bergetah.
2)      Daun tunggal, letak tersebar jarang berhadapan, tepi rata, tanpa stipula.
3)      Bunga  tunggal,  letak  axilaris,  pada  umumnya  unisexual  actinomorf.  Calyx  3-7mer, persisten.  Corolla  3-7mer,  bersatu,  hipogynus.  Stamen  1  atau  2  x  jumlah  petal,  kadang membentuk  ikatan,  epipetal  atai  hipogyni  dalam  1-2  lingkaran, anthera  introrsum,  ada stamenodium.  Pistilum  1,  ovarium  superum  dengan  2-16  ruang  berisi  1-2  ovulum  tiap ruang, stylus 2-8.
4)      Buah bacca dengan endosperm besar dan keras.
             Diospyros virginia
Contoh :         
·      Diospyros khaki (kesemek)
·      D. discolor (samolo)
·      D. ebenum (kayu hitam)
·      D. utilis (kayu besi).
b.    Familia Sapotaceae
Ciri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berkayu berupa pohon atau perdu, bergetah serupa susu pada saluran jaringan cortex, empulur, dan daun.
2)   Daun tunggal, letak tersebar, berseling, jarang berhadapan, tanpa stipula.
3)   Bunga  kecil  berkelompok  letak  axilaris,  bisexual  actinomorf.  Calyx  4-12  lepas  atau bersatu  bercangap  dalam  2-3  lingkaran.  stamen  banyak  dalam  2-3  lingkaran  masing-masing  4-5,  tapi  hanya  lingkaran  dalam  yang  fertil,  letak  epipetal,  dengan  anthera extrorsum. Pistilum 1, ovarium superum, carpel 4-5 atau 1-14 membentuk 4-5 atau 1-14 ruang, ovulum anatropus dengan 1 integumentum dan placenta axillaris.
4)   Buah bacca dengan selaput kulit yang liat dan keras. Biji dengan atau  tanpa endosperm. Testa sangat keras dengan hilus yang besar.
            Achras zapota (sawo)                    Mimusops elengi (bunga tanjung)
Contoh lain:
·      Manilkara kauki (sawo kecik),
·      Palaquium gutta (gutta percha).
2.6.3   Ordo Violales
a.     Familia Cucurbitaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan basah atau berkayu yang memanjat dengan sulur.
2)   Daun  tunggal  atau  majemuk  dan  biasanya  tidak  mempunyai  stipula  karena  berubah menjadi sulur.
3)   Bunga tunggal atau dalam karangan, pada umumnya unisexualis, actinomorf.
4)   Calyx dan corolla 5, stamen 5 semua bersatu atau 2-2 berpasangan (2 stamen besar dengan 2 theca dan  1  stamen  kecil  dengan  1  theca,  atau  semua  filamen  bersatu  pada  pangkalnya.
5)   Ovarium inferum dengan 3 carpellum dan 3 ruang, ovulum dengan 2 integumen.
6)   Buah bacca, biji tanpa endosperm.
    Cucumis sativus (mentimun)                       Luffa cylindrica (bulustru)
Contoh lain:
·      Cucumis melo (melon)
·      Citrulus vulgaris (semangka)
·      Cucurbita moschata (labu merah)
·      Momordica charantia (pare)
·      Sechium edule (labu siam)
·      Luffa acutangula (oyong, lopang)
·      Trichosanthes anguina (pare belut)
b.    Familia Violaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan herba atau berkayu, kadang berupa liana
2)   Daun tunggal dengan stipula, letak tersebar atau dalam rpset
3)   Bunga  tunggal  actinomorf    atau  zigomorf,  bisexualis.  Pedunculus  dengan  2  brakteola. Calyx  5  berlepasan  atau  bersatu  pada  pangkalnya,  pada  umumnya  tidak  sama  lebar. Corolla  5,  yang  di  muka  paling  besar  dan  bertaji  pada  pangkalnya.  Stamen  5  letak bergantian  dengan  petal,  conectivum  sering  memanjang  pada  ujungnya.  Ovarium superum  dengan  3  carpellum,  berruang  satu  dengan  banyak  ovulum  dan  placenta parietalis. Stylus dan stigma 1, ada nectarium.
4)   Buah capsula (loculicidus). Biji 3-banyak dengan endosperm.
  





  Viola cucullata                                        Viola tricolor






        Viola odorata
c.     Familia Flacourtiaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Habitus herba atau pohon berkayu
2)   Daun tunggal letak tersebar, dengan stipula kecil atau tidak ada
3)   Bunga tunggal atau dalam karangan, letak terminalis atau axilaris.
4)   Actinomorf bisexualis atau unisexualis, mono atau dioecious. Calyx  2-15 berlepasan, corolla 0-10 berlepasan.
5)   Stamen pada umumnya banyak, kadang berkelompok, letaknya di muka corolla.
6)   Pistilum 1 ovarium superum, carpel 2-10, ruang 1 dengan banyak ovulum parietalis. Stylus 1-10 atau tidak ada.
7)   Buah bacca atau capsula.



 






    Flacourtia inermis (lobi-lobi)            Pagium edule (picung, kluwek)
d.    Turneraceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan basah
2)   Daun tunggal tanpa stipula, letak tersebar
3)   Bunga tunggal, actinomorf bisexualis. Calyx, corolla dan stamen masing-masing 5. Pistilum 1, ovarium superum berruang 1 dengan banyak 3-banyak ovulum dan placenta parietalis.
4)   Buah capsula, biji dengan endosperm dan arillus.






  Turnera subulata (bunga pukul 8)                       T. ulmifolia
Contoh lain:
·      T. diffusa
·      Piriqueta racemosa


e.     Familia Passifloraceae
Ciri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan basah atau berkayu, sering pula memanjat dengan sulur pada ketiak daun, batang kadang bersayap.
2)   Daun tunggal, letak tersebar, ada nectarium.
3)   Bunga tunggal actinomorf bisexualis, dengan receptaculum yang khas dan sering mempunyai ”penghubung”. Calyx 3-8 berlepasan, kadang ada epicalyx, corolla 3-8 berlepasan kadang ada corolla tambahan berupa rambut. Stamen 4-5-8, atau banyak sekali terletak pada andrigynophor. Ovarium superum, carpellum 3-5 dengan 1 ruang dan banyak ovulum, placenta parietalis. Stylus dan stigma 1.
4)   Buah bacca atau capsula, biji dengan arillus


 






Passiflora coccinea                                      P. incarnata
Contoh lain:
·      Passiflora edulis (siuh)
·      P. ligularis (konyal)
·      P. quadringularis (markisa)
f.     Familia Caricaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Habitus pohon, seringkali bergetah
2)   Daun tunggal atau majemuk, bentuk tangan letak tersebar tanpa stipula
3)   Bunga actinomorf, bisexualis atau unisexualis. Calyx  bersatu berlekuk 5, corolla 5 pada bunga   membentuk tabung, pada bunga   membentuk tabung pendek. Stamen 2 x petal epipetal, pistilum 1 ovarium superum, carpellum 3-5 berruang 1 dengan banyak ovulum. Stylus dan stigma 5.
4)   Buah bacca, biji berarillus dengan endosperm.





Carica papaya (pepaya)
g.    Familia Begoniaceae
Cirri-ciri umum yaiut:
1)   Tumbuhan perdu atau perdu
2)   Daun tunggal atau majemuk, umumnya berbentuk tangan dengan stipula, letak tersebar atau dalam rosete
3)   Bunga dalam karangan dichasium, actinomorf atau zygomorf, umisexual monoecious. Bunga + calyx 2 corolla 2-6 dengan stamen 4-banyak, bunga – perianthium 5-6-8. ovarium inferum, bersayap, berruang 3 atau 2-6 dengan banyak ovulum, integumentum 2.
4)   Buah bacca atau capsula.


                                        



Begonia grandis           Begonia semperflorens               B. rex
2.6.4   Ordo Capparales
Umumnya tumbuhan basah dengan daun tunggal  yang letaknya tersebar, sebagian besar tanpa  stipula.  Bunganya  bisexualis,  actinomorf  atau  zigomorf.  Perianthium  2-4mer,  stamen sebanyak  tepal  atau  lebih.  Pistilum  syncarpus  dengan  placenta  parietalis.  Adanya  septum spurium menyebabkan jumlah ruang menjadi banyak. Buah bacca, capsul, atau drupa.
a.    Familia Brassicaceae / Cruciferae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Pada umumnya berupa tumbuhan basah (herba)
2)   Daun tunggal atau majemuk tanpa stipula, letak tersebar
3)   Bunga  dalam  karangan  racemosa,  bisexual  actinomorf  atau  zigomorf.  Calyx  4  dalam  2 lingkaran (2-2), corolla 4 berlepasan. Stamen 6 dalam 2 lingkaran tetradynamus. Pistilum 1 dengan ovarium superum, berruang 2, setiap ruang mengandung banyak ovulum  yang anatropus ata capylotropus.
4)   Buah capsula  pecah menjadi 2 katup, tanpa endosperm.
               Brassica oleracea                  Nasturtium officinalis (selada air)
Contoh lain:
·      Brassica chinensis (petsai)
·      Brassica jumcea (sawi)
·      Raphanus sativus (lobak)
b.    Familia Moringaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berbentuk pohon
2)   Daun bipinnatus atau tripinnatus, tanpa stipula, letak tersebar
3)   Bunga  bisexualis  zigomorf,  dalam  karangan  panicula.  Calyx  dan  corolla  pentamer. Stamen  10  (5  fertil,  5  steril  berupa  stamenodium).  Ovarium  terletak  pada  gynophorum yang pendek, berruang 1 dengan banyak ovulum pada placenta parietalis.
4)   Buah capsula terpecah menjadi 3, biji tanpa endosperm
Moringa oleifera (kelor)
Contoh lain:
·      M. arabica
·      M. pterygosperma
2.6.5   Ordo Theales
a.    Familia Theaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berkayu
2)   Daun tunggal dengan tepi pada umumnya bergerigi, tanpa stipula, letak tersebar
3)   Bunga  bisexualis  actinomorf.  Calyx  5  (4-7),  corolla  5  atau  4-lebih  berlepasan,  kadang bersatu  pada  pangkalnya.  Stamen  banyak  kadang  berkelompok.  Pistilum  1,  ovarium superum, ruang 3-5, stylus 1-2 stigma 2-10.
4)   Buah bacca atau loculicidus.
              Camelia sinensis (teh) 
Contoh lain: Schima walichii (puspa)
b.    Familia Clusiaceae
Ciri-ciri umum yaitu:
1)   Pohon atau perdu dengan saluran harsa atau getah
2)   Daun tunggal, pada umumnya tanpa stipula. Letak berhadapan atau dalam lingkaran
3)   Bunga  actinomorf  pada  umumnya  unisexualis  meskipun  ada  pula  yang  bisexual.  Calyx dan  corolla  2-7  (2-12)  berlepasan.  Stamen  banyak  lepas  atau  berberkas.
4)   Pada  bunga + terdapat  ovarium  yang  rudimenter.
5)   Bunga - mempunyai  ovarium  superum  berruang  1 atau lebih, dengan 1 – banyak ovulum.
6)   Buah bacca, capsula atau drupa. Biji dengan endosperm.




 






Callophylum inophyllum          Garcinia mangostana         Garcinia atroviridis
         (nyamplung)                                (manggis) 
2.6.6   Ordo Malvales
Tumbuhan berkayu berupa perdu atau pohon, daun tunggal dengan stipula letak tersebar. Bunga pada umumnya actinomorf bisexualis dengan calyx pentamer, corolla pentamer contortus. Stamen banyak monadelphus atau polyadelphus. Ovarium superum berruang 2-banyak dengan 1 ovulum tiap ruangnya.
a.    Familia Sterculiaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Habitus pohon, sering dengan rambut bintang atau rambut penutup.
2)   Daun tunggal atau majemuk palmatus, letak tersebar dengan stipula yang cepat luruh.
3)   Bunga kecil ayau besar dalam karangan panicula dengan banyak bunga yang unisexualis actinomorf.
4)   Calyx  bentuk  cawan,  tabung,  atau  piala  seringkali  berwarna,  tadak  ada corolla, sering terdapat androgynofor.
5)   Bunga + di tepi tabung, bunga –lebih besar dengan ovarium  superum,  berruang  3-banyak  dengan  2-banyak  ovulum  tiap  ruang.
6)   Stylus  dan stigma sebanyak rang.
7)   Buah schizocarpium, biji dengan endosperm.










 







         Sterculia foetida (kepuh)          Theobroma cacao (kokoa/coklat)
b.    Familia Malvaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Perdu atau pohon, dengan rambut bintang
2)   Daun  tunggal,  palminervis  sering  mempunyai  nectarium  di  bagian  bawah  daun,  letak tersebar.
3)   Bunga  tunggal  axillaris,  bisexualis  atau  unisexualis  actinomorf.  Calyx  5  bersatu  pada pangkalnya,  sering  terdapat  epicalyx.  Corolla5,  sering  bersatu  bagian  bawahnya  dengan tabung  stamen.  Stamen  15-banyak monadelphus dan membentuk ”staminal column” (merupakan ciri khas famili ini). Ovarium superum berruang 3-banyak, 1-banyak ovulum tiap ruang. Stylus dan stigma sebanyak ruang.
4)   Buah capsula, schizocarpium.







             Hibiscus rosa-sinensis                   Gossypium hirsutum(kapas)

Contoh lain:
·      H. schizopetalus (k. lampu)
·      H. archeri (k. wera)
·      H. similis (waru)
·      H. tiliaceus (waru laut)
c.    Familia Elaeocarpaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Perdu atau pohon
2)   Daun tunggal dengan stipula, letak tersebar
3)   Bunga  actinomorf  bisexualis  atau  unisexualis.  Ca;yx  4-5  lepas  atau  bersatu,  corolla  4-5 berlepasan.  Stamen  2  x  jumlah  petal  atau  banyak  dalam  5-10  berkas.  Ovarium  suoerum berruang  2-banyak  dengan  1-banyak  ovulum  setiap  ruang,  sering  terdapat androgynophor.
4)   Buah capsula atau bacca, berruang banyak, biji dengan endosperm.
   Muntingia calabura (kersen)
d.   Bombacaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berupa pohondiliputi rambut penutup dan rambut bintang.
2)   Daun tunggal atau majemuk palmatus dengan stipula, letak tersebar.
3)   Bunga  pada  umumnya  besar,  actinomorf  bisexualis.  Calyx  4-5  mer  bersatu,  corolla  5 contortus.  tamen  sebanyak  petal  epipetal  atau  banyak  sekali.  Ovarium  superum  atau semiinferum, 2-5 ruang dengan 2-banyak ovulum tiap ruang. stylus dan stigma 1.
4)   Buah capsula, kadang di bagian dalam terdapat rambut, biji dengan endosperm tipis.
 Ceiba pentandra (kapuk, randu)            Durio zibethinus (durian)
2.6.7   Ordo  Salicales
a.    Familia Salicaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1)   Tumbuhan berkayu berbentuk perdu atau pohon
2)   Daun tunggal dengan stipula yang persistent, letak tersebar
3)    Bunga  dalam  karangan  berbentuk  amentum  jantan  dan  betina. Umumnya  dioecus. Perianthium tereduksi, memiliki bractea yang berambut. Dasar bunga terdapat discus atau kelenjar nectarium, 1 atau 2. Bunga Г stamen 2-8  atau  lebih.  Anthera  2  theca,  terbelah vertikal. Bunga E pistilum 1 ovarium superum carpellum 2-4 ruang 1, dengan 2-4 ovulum (kadang banyak), anatropus dengan placenta parietalis. Stylus 1 stigma 2-4.
4)   Buah  capsula  yang  pecah  menjadi  2-4  bagian.  Biji  kecil,  berambut.
5)   Embryo  tegak  dan nyaris tidak ada endosperm.
         Salix babylonica                                         Salix alba
Contoh lain:
·      S. tetrasperma


















BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales. Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales. Tidak semua ordo akan dibahas dalam kegiatan praktikum ini, tetapi hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai ekonomis.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia , kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales, Capparales, Ericales, Theales, dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan Primunales.
3.2    Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapakan agar dapat menjadi sala satu tambahan sumber referensi dalam sebuah disiplin ilmu terutama pada matakuliah Botani Tumbuhan Tinggi, dan diasadari pula bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.










DAFTAR PUSTAKA
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. 
             New York : Columbia University Press.
Dadi Setia Adi. (1988). Ordo dan Famili Tumbuhan Jilid I : Dicotyledoneae. 
            Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.
Dasuki, UA. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas. Bidang
                    Ilm Hayati. Institut Teknologi Bandung.
 Hsuan Keng. (1978). Order and Families of Malayan Seed Plants. Singapore: 
             Singapore University Press.   
Keogh, J.S. (1995). “ The Impportance of Systematics in Understanding The 
                   Biodiversity Crisis: The Role of Biological Educators”.In Journal of 
                   Biological Education.29(4). Pp.293-299.
Rustaman, N. (1994). Pengembangan Penalaran Melalui Klasifikasi-Kategorisasi-
                   Seriasi: Sebuah Model Pengajaran Keanekaragaman Tumbuhan Biji di 
                   LPTK. Makalah dipresentasikan pada Seminar Sehari Taksonomi dan 
                   Pengajaran Biodiversitas Tumbuhan diselenggarakan Penggalang Taksonomi  Tumbuhan Indonesia dan Jurusan Biologi Univeritas   Indonesia di Depok Vasishta. (1981). Texbooks for Degree Students : Gymnosperms.
Tim Pembimbing Botani Phanerogamae. (1999). Petunjuk Praktikum Botani 
               Phanerogamae. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Wilson, H.D. 2006. Taxonomy of Flowering Plant- Lecture Notes (download
                    from Internet)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar